Havana88 – Warga Surabaya kembali menolak rencana penggunaan sekolah sebagai tempat isolasi mandiri bagi pasien COVID-19. Kali ini penolakan datang dari warga Baratajaya, Kecamatan Gubeng.
Mereka menolak gedung SDN Baratajaya VIII nomor 43 yang akan dijadikan tempat isolasi diri. Tak hanya menolak, warga bahkan menggelar aksi unjuk rasa di sekolah pada Minggu (23/7) dan memasang sejumlah spanduk.
Seperti terpantau di Baratajaya, sejumlah spanduk penolakan bertebaran di setiap sudut jalan. Spanduk tersebut bertuliskan ‘Seluruh Warga Barata Jaya Tolak Tegas SDN Barata Jaya Dijadikan Tempat Isolasi COVID-19’
“Ya kemarin warga berdemonstrasi di sini (depan sekolah). Warga di sini dari RT 5,” kata Sutari (55), penjaga sekolah di SDN Baratajaya VIII.
“Demonstrasi dimulai sekitar pukul 09.00 WIB hingga pukul 14.00 WIB cukup lama namun tidak ada yang datang dari kecamatan. Jadi mereka hanya memasang spanduk dan poster,” tambah Sutari.
Menurut Sutari, penolakan tersebut terjadi karena mereka khawatir akan terkena virus dari pasien. Karena akses dan gedung sekolah dekat dengan desa.
“Alasan saya menolak ketika mendengar kemarin karena sekolah ini dekat dengan desa. Apalagi anak-anak juga banyak yang bermain di sini,” jelas Sutari.
Sebelumnya, warga juga menolak SDN Gunungsari I sebagai tempat isolasi. Demo dari warga membuat pihak kecamatan mengalihkan tempat isolasi ke lokasi lain.